Seringkali saya iseng baca-baca berbagai macam tanya jawab di situs tanya jawab tentang apapun, di quora.com. Salah satu yang akhirnya menarik minat saya untuk membaca adalah pertanyaan tentang: "What is it like to live in Indonesia?" (Bagaimana rasanya hidup di Indonesia?). Ada banyak sekali jawaban, tetapi saya tertarik dengan salah satu jawaban yang muncul bukan dari orang Indonesia. supaya tahu bagaimana Indonesia dilihat oleh orang luar. Disini yang akan saya tulis ulang adalah jawaban dari orang Eropa, Brigitta Kovacs. Tetapi, bila Anda ingin tahu berbagai macam jawabannya Anda bisa akses link berikut ini: https://www.quora.com/What-is-it-like-to-live-in-Indonesia. Karena jawaban di sana akan terus bertambah seiring berjalannya waktu
To the point saja, berikut adalah pertanyaan dan jawaban yang sudah saya terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Tetapi, versi Bahasa Inggris tetap saya sertakan dibagian bawah.
Apa saja hal-hal yang baik dan yang kurang baik - tentang hidup di Indonesia?
Bagaimana pengalaman pribadi Anda?
Bagaimana rasanya hidup di Indonesia?
Ditulis Sep 28, 2014
Hei, Saya sudah pernah pergi ke Indonesia dengan program beasiswa saat saya berumur 20 tahun. Saat itu adalah waktu yang paling menakjubkan dalam hidup saya. Saya tidak bisa berbahasa Indonesia pada saat itu. Makanannya sangat enak dan bergizi/sehat, tetapi udaranya cukup tercemar. Saya ingat bagaimana orang-orang membuang/mengumpulkan sampah di ujung taman dan kemudian membakarnya. Mereka juga menggunakan model mobil dan motor yang sudah sangat tua. Disana ada gunung, air terjun, sawah, danau, gunung berapi semua yang bisa Anda bayangkan. Saya waktu itu tinggal di Semarang. Orang-orangnya mudah ingin tahu/penasaran dan baik. Setiap orang yang saya temui terus-menerus mengundang saya untuk membuat perjalanan dan kunjungan ke rumah. Tinggal di Indonesia bagi orang Eropa, seperti hidup di dunia lain. Anda akan menyukainya atau Anda akan membencinya. Orang Indonesia benar-benar menyenangkan, mereka selalu/biasa membantu saya dalam segala hal. Selain itu kehidupan di Indonesia juga sangat lambat. Mereka bercerita apa saja yang dapat Anda lakukan hari ini atau yang dapat Anda lakukan besok. Mereka juga suka berbicara panjang dan setelah beberapa saat Anda akan menyadari bahwa setiap orang mengajukan pertanyaan yang sama dan Anda harus menceritakan hal yang sama berulang-ulang. Mereka benar-benar menikmati/senang jika Anda berbicara Indonesia. Mereka juga akan memberikan banyak informasi tentang ke mana harus pergi atau apa yang harus dilihat. Semuanya adalah hal yang terbaik dalam 2 tahun hidup saya. :)
Original/English Version
How is the daily life, education, culture, food, religion, diversity?
What are some good and not-so-good things (which you would like to improve)- about living in Indonesia?
How was your individual experience?
Written Sep 28, 2014
Hey, I went to Indonesia with a scholarship program when I was 20 years old. It was the most amazing time of my life. I could not speak Indonesian at that time. The food was amazing and healthy, however the air is quite polluted. I remember how people were collecting rubbish at the end of the garden and burn it later. They also use very old model of cars and motorbikes. There are mountains, waterfalls, rice fields, lakes, volcanos everything what you can imagine. I have lived in Semarang. The people were surprisingly curious and kind. Everyone who I have met kept inviting me for trips and home visits. Living in Indonesia for a european, is like living in an other world. You are going to love it or you are going to hate it. Indonesian people are really lovely, they used to help me with everything. Also the life in Indonesia is very slow. They say what you can do today you can do it tomorrow as well. Also they like long chats and after a while you realize that everyone is asking the same questions and you have to tell the same story over and over. They really enjoy if you speak indonesian. They also give you lots of information where to go or what to see. All together best 2 years of my life. :)
Bacaan lainnya:
Comments