Skip to main content

Maktub - Itu Sudah Tertulis

Maktub: artinya, sudah tertulis.
Ini adalah salah satu misteri paradox terbesar dalam kehidupan manusia. Untuk memahaminya kita perlu memahami "sifat dasar waktu". Ada banyak misteri tersembunyi dalam konsep tentang "waktu".

Misalnya, bagaimana menjelaskan dalam waktu yang bersamaan bahwa "Tuhan maha tahu dan mengetahui segalanya" sementara "kita memiliki hak sepenuhnya atas berbagai pilihan dan tanggungjawab atas hidup kita?". Bagaimana kedua hal ini bisa memiliki kebenaran dalam waktu  yang bersamaan persis seperti menjelaskan gelas yang terisi air setengahnya dan bisa dijelaskan bahwa gelas itu setengah penuh dan setengah kosong, dan kedua pernyataan itu adalah benar pada waktu yang bersamaan? [Baca juga: Manajemen Waktu - Prof Jazi Eko Istiyanto, PhD]

Tuhan adalah pencipta segalanya, termasuk menciptakan "Waktu". Tuhan jauh melebihi "Waktu". Bayangkan mengenai - "Masa lalu, Saat ini, dan Masa mendatang yang secara bersamaan berada pada bidang yang sama. Bidang ini dilihat Tuhan secara bersamaan karena Tuhan melampui "Waktu".

Saat ini kita selalu terikat dalam dimensi waktu (hanya bagian tertentu dalam bidang tadi). Tepatnya adalah bahwa kita selalu terikat dalam keadaan "Saat ini". Dan "Waktu saat ini" selalu bergerak secara konstant. Kita hanya memprediksi mengenai "Masa mendatang" (semacam ilusi) dan sebelum kita menggapainya, apa yang disebut "Saat ini" menjadi "Masa lalu".

Karena Tuhan melampui "Waktu", maka Dia tahu segalanya, dan semua yang diketahui Nya itulah yang dimaksudkan dengan "Maktub atau sudah tertulis". Karena Tuhan melihat masa lalu, sekarang, dan mendatang secara bersamaan dalam satu bidang.

Pada waktu yang bersamaan, kita sebagai manusia hidup pada "Waktu saat ini", dan kita diberikan berbagai pilihan. Kita tidak bisa melompati berbagai pilihan-pilihan itu untuk melompat ke Masa mendatang. Kita harus memilih, kita harus bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terus berubah dari "Waktu saat ini" menjadi "Masa mendatang". Jadi karena "Sifat alamiah waktu" inilah yang menjadikan manusia bertanggung jawab atau ukiran-ukiran "masa mendatang" nya sendiri-sendiri.

Cara lain menjelaskan maktub adalah seperti berikut.
Banyak orang berpendapat bahwa manusia memiliki kehendak atau pilihan yang bebas sepenuhnya. Kenyataannya tidaklah demikian. Manusia memiliki keterbatasan pilihan. Misalnya, Saya tidak bisa terbang meskipun saya ingin terbang. Saya tida bisa muncul di tempat lain yang jauhnya 1000 mil dalam satu detik. Dan lain sebagainya.

Dalam ilmu pengetahuan, apabila kita ingin meramalkan hasil output tertentu, kita perlu tahu mengenai kondisi-kondisinya atau persyaratannya. Para ilmuwan akan mengisi gap ini dengan apa yang disebut asumsi. Semakin baik kita memahami kondisi atau asumsi, semakin baik pula prediksi atau modelling yang kita buat. Semakin kita tahu mengenai kemungkinan dan probabilitasnya semakin akurat predisksi kita.

Contoh, kita memprogram sebuah robot dengan kecerdasan buatan. Robot akan membuat keputusan berdasarkan logika-logika dan programmer tahu persis tentang logika-logika nya. Ketika robot mengambil suatu pilihan atau keputusan sang programmerlah yang mengetahui pergerakan berikutnya dari sang robot. Bagi orang awam, kelihatannya sang robot memiliki berbagai jenis pilihan yang tak terbatas. Namun faktanya tidaklah demikian.

Begitu pula yang terjadi dengan kehidupan manusia. Manusia memilki pilihan yang terbatas, dan Tuhan adalah Sang Master Programmer. Tuhan mengetahui berbagai macam kondisi dan kemungkinan-kemungkinannya. Tidak peduli betapa kompleksnya kombinasi matriks pilihan ini, Tuhan selalu tahu masa mendatang manusia. Persis seperti pertandingan catur, satu langkah akan berdampak pada langkah berikutnya.

Mungkin dengan mengasah naluri alamiah kita terhadap "masa mendatang" sesegera mungkin dan kemungkinan berikutnya, "Masa mendatang yang komplit" bisa segera kita prediksikan.

thx 2 Sadiq Alam
www.misticsaint.info

Bacaan terkait yang Anda mungkin tertarik membacanya:

Comments

Wah, sangat menarik
Saya jg sedang membaca alchemist by paulo coelho
Thx infonya
dian sano said…
thnx juga sudah blog-walking
Anonymous said…
Menarik dan mudah dimengerti..
A.B.G. said…
Artikel menarik.. Pernah dapat penjelasan sedikit lewat Sang Alkemis yang menceritakan seorang pemuda mengejar harta karun yang didapat dari Mimpinya..
Anonymous said…
Sepertinya saya pernah baca tapi dalam versi English. Apakah ini disadur dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia seperti dugaan saya. Kalau salah mohon maaf.
dian sano said…
Iya betul di bagian bawah artikel ada alamat blog/personal site dari artikel asli dlm bahasa inggris: Sadiq Alam
www.misticsaint.info

Popular posts from this blog

10 Pepatah Jawa Kuno Untuk Menjalani Hidup Yang Semakin Kompleks

Lihatlah ke langit. Kau tidak akan pernah melihat pelangi. Jika kau menatap kebawah ~Charlie Chaplin~ Di jaman sekarang, hidup terasa berjalan sangat cepat dan kompleks. Pekembangan teknologi yang semakin lama semakin cepat mendorong perubahan banyak hal bagi manusia dalam menjalani hidup. Di dalam pekerjaan, di dalam pendidikan, dalam komunikasi satu sama lain, dalam berbagi informasi di media sosial, dalam menjalin relasi satu sama lain baik secara nyata maupun virtual, dan sebagainya, semuanya bergerak menjadi semakin kompleks. Orang menjadi mudah hanyut dalam kerumitan berbagi informasi yang menyesatkan di media sosial. Yang lain lagi, banyak orang juga menjadi mudah cemas, khawatir, dan takut karena banyaknya kepalsuan hubungan antar manusia, penyesatan informasi, penurunan moral, penurunan cara komunikasi dan sopan santun. Pejabat dan politisi banyak yang korupsi dan menyalahgunakan wewenang. Anak-anak muda banyak membuat kerusuhan. Narkoba merajalela. Terorisme tum

Surat Kartini Kepada Stella Zeehandelaar

“Pada awalnya Anda makan opium, tetapi pada akhirnya opium itu akan memakanmu.” ~dicuplik dari Surat Kartini Kepada Stella Zeehandelaar~ --o0o-- Untuk: Stella Zeehalendaar Japara, 25 May 1899 Saya merindukan untuk berkenalan dengan seorang “gadis modern,” gadis yang bangga, merdeka, yang merebut sympathi saya. Gadis yang bahagia dan mandiri, melangkah dengan ringan dan penuh waspada dalam kehidupannya, penuh dengan antusiasme dan perasaan yang hangat, pekerjaannya bukan hanya untuk kesejahtaraannya sendiri, tetapi untuk kebaikan seluruh umat manusia. Saya berseri-seri dengan antusiasme terhadap era baru yang telah datang, dan benar-benar dapat mengatakan bahwa dalam pikiran dan simpati saya Saya bukan milik dunia Hindia, tetapi milik saudara saudara perempuan saya yang putih yang berjuang untuk maju jauh di Barat.  Jika hukum negeri saya mengijinkan, tidak ada yang saya ingin lakukan selain memberikan diri sepenuhnya kepada usaha dan perjuangan