Plus Minus Pokemon GO untuk Pendidikan


Kolaborasi mencari Pokemon
Hampir di seluruh dunia saat ini terjadi demam Pokemon. Pokemon menginspirasi imajinasi dan kreativitas anak-anak. Sementara di dunia pendidikan, para guru selalu berusaha menemukan berbagai macam cara untuk menghubungkan minat dan ketertarikan para siswa dengan pelajaran di kelas. Adalah sesuatu yang sangat penting bagi para guru untuk mampu mengidentifikasi para siswa mereka, memahami apa yang disukai dan tidak disukai para siswa, dan kebutuhan-kebutuhan mereka. [Baca juga: Mengapa Siswa Tidak Suka Belajar di Kelas?]  Salah satu cara yang perlu dilakukan para guru adalah dengan memperhatikan minat dan ketertarikan para siswa dan memasukkannya ke dalam kurikulum atau aktivitas di kelas. Para guru bisa belajar banyak hal dengan mengamati anak-anak secara dekat. Karena saat ini sedang terjadi demam Pokemon dan hampir semua anak sangat suka dengan Pokemon, hal menantang untuk dikaji adalah, apakah Pokemon memberikan sesuatu yang positif atau negatif? Atau, apakah Pokemon bisa diadopsi dan diintegrasikan ke dalam dunia pendidikan? Berikut adalah beberapa plus dan minus dan beberapa contoh adopsi untuk memanfaatkan Pokemon untuk proses belajar di kelas dari beberapa ahli pendidikan. [Baca juga: Sekolah Tidak Kompatibel Dengan Teknologi?]

Ada banyak hal positif yang bisa diambil dari Pokemon GO:
  • Pokemon GO telah berhasil membuat suatu generasi yang biasanya suka main game di dalam ruang sambil tidur di sofa menjadi berjalan-jalan keluar, menghirup udara segar, sinar matahari, dan ber-olahraga.
  • Seringkali Pokemon GO memberikan istirahat mental/pikiran yang seringkali diperlukan, terutama bagi kita yang sudah dewasa dan masih bermain game.
  • Pokemon GO bisa dimanfaatkan para generasi milenial dan orang tua mereka untuk mengulang kenangan di jaman kejayaan Pokemon versi lama/kartu (banyak yang masih menyimpan kartu-kartu Pokemon di rumah mereka).
  • Untuk memainkan game ini, kita harus mengunjungi PokeStops, yaitu tempat-tempat terkenal dan bersejarah di sekitar kota, dan ini mendorong para pemain untuk belajar tentang komunitas mereka   tempat-tempat dan sejarahnya.
  • Beberapa perusahaan menggunakan Pokemon GO sebagai cara untuk mendorong para pelanggan ke lokasi mereka. (Bagi anda yang ingin menirunya bisa membaca artikel di link ini).
  • Orang saling terhubung dan berkenalan dengan cara yang unik. Contohnya, bila seseorang ingin membuat suatu 'pancingan' di suatu PokeStop, kemudian setiap orang yang bergabung disitu bisa mengambil manfaat dari kebaikan hati orang yang membuat pancingan di PookeStop tadi dan juga menangkap monster bersama-sama. Tidak ada hambatan atau pemisahan rasial atau ekonomi diantara orang-orang itu. Semua orang disatukan, paling tidak untuk beberapa saat. Dan untuk situasi dunia seperti saat ini, hal seperti ini adalah suatu hal yang luar biasa dan sangat diperlukan.
  • Game ini melewati batas generasi dan menyebabkan semua pemain dari semua usia bergabung bersama. Ketika kita berjalan bersama anak dan teman-temannya, kita semua sama, bahkan ketika usia kita jauh di atas mereka dan tidak banyak persamaan di antara kita.
  • Pokemon GO mencapai semua ini tanpa menggunakan kekerasan atau hal-hal negatif (Tidak ada Pokemon yang pernah dirugikan di permainan ini).


Hal-hal negatif Pokemon.

Seperti halnya segala sesuatu lainnya, selalu ada beberapa hal negatif dari permainan ini. 
  • Ada beberapa orang tertarik menuju ke suatu lokasi tertentu melalui game ini dan kemudian dirampok. 
  • Seorang wanita ditemukan tewas sementara mencari Pokemon.
  • Dan beberapa orang terlalu sibuk dengan handphone mereka dan tidak memperhatikan dunia dan lalu lintas di sekeliling mereka.
  • Data dikumpulkan oleh publisher game dari semua pemain untuk suatu kepentingan yang mungkin tidak diketahui oleh para pemain. Ini adalah salah satu teknologi pengumpulan data yang mempekerjakan manusia di seluruh dunia secara gratisan. 
Bagaimana Pokemon GO dimanfaatkan untuk pendidikan?

Ada beberapa hal yang bisa diadopsi dari Pokemon GO untuk proses belajar di sekolah, yaitu adanya keterlibatan yang aktif, mendorong orang dari semua usia untuk bersama-sama untuk memecahkan masalah, dan hal seperti ini akan menjadi sesuatu yang 'engaging', fun, dan orang akan merasa senang dengan apa yang mereka capai dan pelajari.

Bagaimana kita bisa melakukan hal-hal seperti itu? Kita semua sadar bahwa ini adalah suatu hal yang ingin dicapai para pendidik dan bisa dicapai bersama dengan para guru yang hebat dan dengan menggunakan teknologi. Masing-masing dari kita bisa menggali dan menemukan sendiri apa yang bisa dimanfaatkan dari pokemon ini untuk proses belajar di sekolah. [Baca juga: Wahai Para Visioner Pendidikan, "Bagaimanakah Bentuk Sistem Pendidikan Masa Depan?"] Sebagai pendorong, bisa kita coba lihat beberapa hal dari para pakar untuk mencoba menggali peluang ini yang bisa dimanfaatkan untuk pendidikan, antara lain:
  • Pokemon GO bisa digunakan sebagai resource yang dahsyat dari seorang guru untuk menyelaraskan pengalaman belajar dengan game ini dan ini sesuai dengan teori Gardner tentang Multiple Intelligences (Untuk rujukan bisa membaca artikel berikut: Explore Everything with Pokemon GO dan Explore Everything with Pokemon GO iTunes U Course)
  • Para siswa bisa diminta untuk menuliskan cerita-cerita tentang Pokemon mereka. Menulis adalah pelajaran yang penting. Banyak siswa tidak suka menulis, mereka merasa menulis adalah sesuatu yang sulit dan mereka tidak melihat manfaatnya. Banyak siswa berusaha untuk menemukan ide-ide untuk dituliskan tetapi itu tidaj mudah. Siswa perlu diajarkan menulis tentang apa yang mereka sukai karena hal itu akan membuat proses menulis lebih mudah. Jika mereka menulis apa yang mereka sukai, mereka akan menjadi lebih efektif dan menjadi penulis yang baik. Disinilah Pokemon bisa membantu dan bisa digunakan menjadi pelajaran di kelas.
  • Bagaimana memanfaatkan Pokemon GO di kelas oleh Kathy Schrock (Pokemon GO in the Classroom)
  • Buatlah catatan atau log dimana mereka (para siswa) pergi, apa yang mereka lihat, dan apa yang mereka pelajari ketika mereka bermain, termasuk tempat-tempat bersejarah dan poin-poin minat mereka.
  • Bagaimana memanfaatkan AR (Augmented Reality) dengan para siswa (Pokemon GO Brings Augmented Reality to the Mainstream)
  • Bagaimana Pokemon GO bisa digunakan untuk mengajari skill sosial ke anak-anak dan remaja yang punya autis (How Pokemon GO can Teach Social Skills to Children and Young People with Autism)
  • Hal-hal yang perlu diketahui para pustakawan (librarian) tentang Pokemon GO (Everything Librarians Need to Know About Pokemon GO)
  • Tiga cara bermain Pokemon GO yang bisa membuat kita lebih pintar termasuk ide brilian untuk belajar probabilitas dalam menentukan peluang Pokemon kita dalam mengalahkan monster lainnya atau kekuatan lain yang lebih tinggi (Three Ways Playing Pokemon GO Can Make You Smarter)
Sistem pendidikan selalu terus berubah. Para guru perlu menerapkan ide-ide dan strategi baru ke kelas setiap hari. Ketika para guru baru masuk ke kelas, mereka selalu mencari berbagai macam cara untuk tampil menonjol, atau cara-cara untuk mencoba sesuatu yang baru dan menarik. Dengan mengimplementasikan Pokemon ke kelas mungkin bisa menjadikan ide segar yang bisa bermanfaat bagi para siswa. Ini hanya perlu ditambahkan ke aktivitas atau kurikulum, dan tidak akan menghilangkan pelajaran-pelajaran penting lainnya, dan akan meningkatkan pengalaman dalam belajar. Bila para siswa bisa menghubungkan minat dan ketertarikan dengan tugas-tugas sekolah, hal ini akan membantu mereka dalam mengingat dan memehami apa yang telah mereka pelajari. Mulai dengan minat dan ketertarikan siswa adalah kuncinya.

Post artikel terkait:

Comments

Unknown said…
Game yg Membodohi Manusia jaman Skrng...
Orang jadi Lupa Makan, jadi Lupa belajar, Orang jadi tidak peduli dengan Kondisi sekitar nya Karna Fokus untuk Mencari Boneka Monster itu.
Mudah2an itu Game jadi di Blokir ama Pemerintah...
Anonymous said…
@Daniel W stuju ma lu
Dian Sano said…
Dari sudut pandang tertentu apa yg dikatakan @daniel adalah benar. Tetapi itulah kenyataan...Dan seperti halnya produk (r)evolusi teknologi lainnya (maupun produk evolusi engineering apapun lainnya), semuanya punya dua sisi plus dan minus. Yang perlu dikembangkan oleh manusia adalah kesadaran utk memahami apa yg sedang terjadi secara benar sehingga mampu mengambil manfaatnya. Bahkan televisi pun juga banyak sisi minus-nya dan membodohkan dari sudut pandang tertentu. Internet dan sosial media pun juga begitu.

Dulu ketika akhir jaman menulis di batu dan berpindah menulis di kertas pada akhir 1800an, seorang kepala sekolah di amerika sangat cemas dengan para siswa karena begitu takut, bagaimana kalau suatu saat nanti kertas habis dan para siswa tidak bisa lagi menulis di batu tulis dengan baik dan benar? Tetapi toh waktu ternyata berjalan maju dan tidak pernah mundur. Begitu juga ketika jaman informasi dan semua mengetik di keyboard komputer, banyak org tua yg khawatir bagaimana nanti anak2 di masa mendatang tdk bisa lagi menulis huruf cetak di kertas? Karena semua huruf2 dibuat oleh komputer dan tidak dibuat oleh tangan2 mereka? Dst...dst...akan byk sekali daftar kecemasan. Jadi, bagaimanapun juga apakah (r)evolusi teknologi perlu ditentang? Saya pikir tidak...karena buang2 energi, kecuali para pemimpin dunia bersatu dan melakukannya, sehingga efektif. Yg diperlukan bagi kita semua rakyat biasa adalah bagaimana mengembangkan kesadaran supaya mampu memahami apa yang sedang terjadi. Karena bagaimanapun juga itu adalah kenyataan yg sedang terjadi. Dengan kemampuan memahami maka kita bisa mengambil manfaatnya dan membuang efek negatifnya.

Popular posts from this blog

10 Pepatah Jawa Kuno Untuk Menjalani Hidup Yang Semakin Kompleks

Kumohon Ya Tuhan MB 218