Ada seorang wanita tua yang tiba-tiba menjadi buta. Seorang dokter di kota memeriksanya dan berkata kepadanya, bahwa ia bisa menyembuhkannya dan mengembalikan lagi penglihatannya.
Bersama dengan tetangganya untuk menjadi saksi, si wanita tua itu berjanji bahwa bila penglihatannya kembali dia akan membayar si dokter dengan hadiah yang sangat besar. Kemudian perjanjiannya ditetapkan, dan si dokter memulai serangkaian pengobatan dan terapinya setiap hari.
Ketika si dokter merawat si wanita tua, dia memperhatikan bahwa si wanita tua itu sangat kaya, memiliki berbagai furniture indah, horden yang bagus, dan banyak barang seni yang setara dengan yang ada di istana-istana.
Perlahan-lahan, dalam setiap kunjungannya, si dokter mengambil satu furniture dari ruangan itu, kemudian satu lukisan di dinding, dan kemudian beberapa emas dan perak di laci, hingga si wanita tua itu tidak punya apa-apa lagi di rumahnya.
Pengobatan yang dilakukan oleh si dokter akhirnya berhasil menyembuhkan si wanita tua itu, dan dalam beberapa minggu, dia bisa melihat lagi.
Kemudian ketika si dokter meminta bayarannya, si wanita tua terus menerus menundanya.
Akhirnya, si dokter menuntutnya ke pengadilan.
Ketika si hakim meminta si wanita tua itu untuk membela dirinya, si wanita itu berkata, "Apa yang dikatakan si dokter ini cukup benar. Saya berjanji membayarnya dengan bayaran yang bagus jika dia memulihkan penglihatan saya dan tidak membayar apapun jika saya tetap buta. Sekarang, dia berkata saya sudah sembuh, tetapi saya tidak terlalu yakin. Tahukah Anda, Yang Mulia...sebelum saya buta, saya melihat rumah saya berisi furniture yang indah, emas dan perak, dan karya seni yang mahal, sekarang, katanya, saya sudah disembuhkan, tetapi kenapa saya tidak bisa melihat satupun dari barang-barang itu?"
Baca juga:
Comments