Pro vs kontra mobil tanpa sopir dari Google andaikan di Indonesia (Debat Mahasiswa Binus di Kelas Business Intelligence dengan topik: Emerging Trends)
Pengantar singkat:
Google berambisi bahwa pada tahun 2020, mobil tanpa sopir produksi mereka akan turun ke jalan. Rencana ini dikokohkan dengan sudah munculnya ijin dari regulator Amerika, NHTSA (Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika). Google juga sudah membuat pengumuman untuk berkolaborasi dengan beberapa produsen mobil salah satunya termasuk Fiat Chrysler (Artikel yang lebih lengkap tentang ini bisa dibaca di: http://internasional.kontan.co.id/news/google-dan-fiat-kongsi-di-mobil-tanpa-sopir).
Mungkin, cepat atau lambat, di Amerika mimpi Google akan terwujud [Baca juga: Mimpi-mimpi liar Google], entah pasti di tahun 2020 atau tidak, tetapi sudah terlihat langkah-langkah yang meyakinkan baik secara teknologi, entah sistem TI (atau AI) nya, engineering-nya (baik mechanical maupun electrical), seperangkat sistem pendukung lainnya (GPS, sensor-sensor otomatis,dsb, dsb), regulasi pemerintah, dukungan dari industri mobil, dsb.
Pertanyaan menarik adalah: mungkinkan mobil tanpa sopir Google tersebut dipraktikkan di Indonesia? Berikut adalah daftar poin-poin pro-dan-kontra hasil debat dari mahasiswa Binus kelas Business Intelligence dengan topik Emerging Trends.
Pro (keuntungan/manfaat):
- tidak ada sopir yang ugal-ugalan karena mabuk, ngantuk, dsb, dsb.
- tidak ada sopir yang melanggar lalu lintas (mobil tanpa sopir google di desain selalu taat lalu lintas)
- memudahkan manajemen lalu lintas (mobil tanpa sopir google di desain selalu tertib di jalurnya termasuk ketika parkir, dan kecepatan relatif konstan)
- membantu orang yang tidak bisa nyetir karena disabilitas
- hemat bahan bakar karena (kemungkinan pake tenaga listrik) kecepatan relatif konstan (andaikan bahan bakar, dengan kecepatan konstan akan menyebabkan hemat)
- tidak mungkin bisa tersesat karena membaca GPS dengan akurat (sopir manusia banyak yang agak bingung membaca penunjuk arah berbasis GPS)
- membantu sopir manusia sehingga tidak mengalami kelelahan karena berkendara/nyetir (tidak ada sopir yang capek menyetir)
- menghemat biaya sopir (bagi yang membayar sopir atau karyawan sopir)
- mengurangi kecelakaan lalu lintas (konsekwensi logis bahwa mobil tanpa sopir google selalu tertib di jalurnya dan selalu taat lalu lintas dan jalan dengan kecepatan relatif konstan)
- mengurangi macet yang disebabkan karena ketidaktertiban para sopir manusia (konsekwensi dari mobil google selalu akan tertib)
- prediksi waktu (lama perjalanan) lebih akurat (karena perhitungan real-time dari jarak dan keepatan).
- ...ada yang bisa menambahkan pro (manfaat/keuntungannya)...? silahkan isi komentar di bawah.
Kontra (risiko/kelemahannya):
- infrastruktur di Indonesia tidak/belum mendukung (peraturan pemerintah, kondisi masyarakat, polisi, jalanan yang semarawut, dsb, dsb)
- harga yang mahal
- jika terjdi kesalahan sistem, siapa penanggungjawabnya? (Google? pemilik mobil? penumpang yang sedang di dalam?)
- sistem tidak mengenali etika (memberi kode lampu dim untuk mobil lawan jika ingin mendahului ambil jalan, kode dim di belokan ketika jalan malam, termasuk mengenali mobil ambulance orang sakit, jenazah, pemadam kebakaran? dsb, dsb)
- fungsi manusia (sopir) akan berkurang. (dehumanization, menurunkan kualitas manusia? melecehkan/menghina manusia? menyebabkan manusia lebih malas?)
- infrastruktur servis dan sparepart (termasuk sdm/teknisinya) bisa tersedia massif?
- potensi kecelakaan bertambah (karena berbaur dengan sopir manusia yang masih banyak yang ugal-ugalan dan atau rambu-rambu lalu lintas di Indonesia banyak yang membingungkan)
- keamanan sistem (tidak ada sistem yang aman 100%), malfungsi sistem (sistem kurang responsif seperti manusia apabila melihat orang menyeberang, berhenti, berjalan, dsb, dsb)
- bagaimana dengan kepemilikan SIM (karena tidak ada sopir)? Siapa yang ditilang ketika ternyata salah membaca rambu lalu lintas?
- ...ada yang bisa menambahkan daftar kontra (risiko/kelemahannya)...? silahkan isi komentar di bawah.
Related posts:
Comments