Terasiring di Ubud - Bali |
Apakah karena kami syuriah, kalian prancis?
Apakah kami muslim, kalian kristen?
Apakah kami ke surga, kalian ke neraka?
Apakah kami arab, kalian eropa?
Apakah kami hitam, kalian putih?
Apakah kami ber-ideologi ini, kalian ber-ideologi itu?
Apakah kami ini...kalian itu..?
Karena kita semua terpecah-pecah, dan kita semua terbelenggu oleh konsep-konsep tentang pemecahan-pemecahan itu. Ini tidak akan pernah berakhir...sejak ribuan tahun yang lalu...sekarang...dan ribuan tahun mendatang...
Kecuali kita semua bersama-sama menyadari pemecahan-pemecahan ini dan pemecahan-pemecahan ini menjadi berakhir...hanya itu lah tidak ada lagi kami dan kalian...
Heal the world..make it a better place
for you and for me for the entire human race...
~they (both the victims & the terrorists) are us~
#prayforparis(thevictims&theterrorists), #prayfortheworld, #prayforhumanity
---o0o---
Teman JBNM: Pray for the psycho/maniac too(?)
Teman PH: Yes, for them too ... be kind to unkind people, because they need it the most ... I think (smile emoticon)
DS: Mengapa manusia termasuk kita semua tidak segera menyadari pemecahan-pemecahan ini, supaya bisa mengakhirinya, tetapi justru sebaliknya, cenderung menciptakan pemecahan-pemecahan baru, sehingga memperbanyak pemecahan-pemecahan, entah itu berdasarkan bangsa, suku, agama, ras, ideologi sekte, dll, dll...
Teman JBNM: "Pemecahan" awal bukannya justru "kehendak" Sang Pencipta?
DS: Manusia membuat pemecahan-pemecahan itu adalah fakta. Sang pencipta menghendaki pemecahan? Ini gagasan ilusi buatan manusia...dan bukan fakta. Sang pencipta itu sendiri adalah gagasan manusia...bukan fakta. Manusia menciptakan semua itu karena semata-mata terbelenggu oleh pikiran & waktu. Dan ketika tidak tahu cara terbebas dari belenggu itu, manusia mencari pelarian berupa menciptakan gagasan ilusi tentang sang pencipta, menciptakan pemecahan-pemecahan, dsb, dsb. Semua disebabkan karena manusia terbelenggu gerak pikirannya sendiri.
Teman JBNM: Seeeppp.....senang baca mulai kalimat ketiga.
Teman DA: Manusia senang membangun 'pagar-pagar yang tinggi'...hidup di dalam 'kotak sabun'...jadi jangan heran ketika mereka memiliki pandangan yang sempit. ..
DS: Akar penyebabnya adalah manusia terbelenggu oleh pikiran & waktu, sehingga manusia membuat berbagai hal yang dikira mampu mnyelesaikan masalah-masalahnya, entah pemecahan, kotak sabun, pencipta, dsb dsb. Bisakah manusia keluar dari belenggu pikiran & waktu (waktu juga diciptakan oleh pikiran) ?
Baca juga:
Manusia Itu Mirip Kodok
Comments