Salah analisa apa itu bung?
Itu frens....tentang akuisisi WhatsApp oleh Facebook bulan lalu.
Salah di bagaian mana bung?
Yahh..bukan salah frens...lebih tepatnya analisa yang tidak mendalam karena dangkalnya pengetahuan saya...;)
Karena pengetahuan saya yang dangkal itu frens, jadinya saya mengaitkan gaya manajemen perusahaan seperti gaya Sun Tzu mengelola wilayah politik negara. Kalau di bisnis ya untuk mengamankan market bisnis perusahaan. Itu tidak salah frens...tetapi terlalu dangkal.
Benarkah begitu bung?
Ya! Saya sadari setelah berbincang dengan pakar-pakar facebook yang bercerita panjang lebar tentang berbagai macam piranti, tool dan teknik yang digunakan facebook di belakang layar.
Wow..!?! Bagaimana bung ceritanya? Tool-tool apakah itu bung?
Ya berbagai macam tool dan teknik yang ujung-ujungnya mendongkrak bisnis mereka.
Kalau diceritakan akan panjang lebar frens...
Tetapi intinya adalah berbagai macam teknik mengenai analytics, frens...
Isinya penuh dengan tool dan teknik yang digunakan dalam data mining, text mining, dan web mining.
Wah apa itu mining-mining bung? Kayak emas aja ada mining-mining segala...
Ah sudahlah, pokoknya itu tool dan teknik yang canggih untuk menganalisa berbagai macam pola perilaku, korelasi, prediksi, clustering, dan macam-macam lah. Hanya saja yang ditambang dan dianalisa adalah data dan bukan emas!
Si pakar facebook tadi bercerita kalau fitur-fitur facebook seperti suggested groups, suggested posts, sponsors and ads, selalu ditingkatkan akurasinya dengan teknik-tekni tadi frens...tidak hanya melulu berdasarkan profil user. Semua behavior user dianalisa, termasuk status-status kita, game-game yang kita mainkan, kemana saja kita mengunjungi situs-situs, dan lain-lain dan lain-lain, semua dianalisa menggunakan teknik-teknik data mining, text mining/web mining.
Hasilnya fitur-fitur tadi semakin tinggi akurasinya dalam hal korelasi antara profil, behavior, fraud detection, spam detection, interest user dan prefensi kita semua dan kemudian disajikan kembali kepada kita. Akurasi yang tinggi akan membawa banyak uang dari iklan, sponsored content, paid content, dan sebagainya.
Teknik-teknik data mining/text mining bisa juga digunakan memprediksi dalam pengelompokan user berdasarkan profil, interest, preferensi content, dll. Macam-macam lah manfaat data mining dan text mining/web mining itu frens...
Singkatnya, itu lah masa depan (sebenarnya masa depan itu adalah saat ini) frens...Dr. Anno Penzias penerima nobel itu ketika ditanya, "Apakah yang akan mejadi aplikasi 'killer' di dunia bisnis di masa mendatang?". Dia menjawab, "Data Mining akan menjadi aplikasi pembunuh dalam dunia bisnis mendatang."
Jadi frens...tidaklah heran kalau si Mark menghamburkan uang 220 trilliun rupiah (19 Milliar USD) untuk beli WhatsApp. Dia bukan beli WhatsApp sebagai aplikasi frens...Karena aplikasi seperti ini banyak yang bisa buat. Programmer pemula saja juga bisa buat aplikasi seperti itu. Dia juga tidak hanya beli 'melulu user' WhatsApp yang mencapai 450 juta itu. Karena kalau dipikir-pikir harga 1 user setara dengan sekitar 500.000 rupiah. Itu masih overvalue frens! Ketinggian! Kalau harga pasaran frens...harga 1 user, normalnya, ada di kisaran 20.000-100.000 saja. Tetapi si Mark dengan 500.000 per user itu dia juga mendapat lalu lintas data nya frens...
Bayangkan 450 juta user...!!!
Bagaimana dengan potensi lalu lintas datanya kalau di analisa dengan teknik text mining? Potensi kehebatan 'text mining' itulah frens yang dicium dari jauh oleh si Mark. Data mining/text mining/web mining adalah teknik kunci yang digunakan facebook untuk mengunci masa depan mereka dengan senyuman lebar....
Kita belum tahu apa-apa tentang rahasia itu mereka sudah menyiapkannya....
Masih terlalu mahal 220 trilliun frens...? Bagi Mark itu tidak lagi mahal karena dia melihat sesuatu yang tidak kita lihat...
Masih terlalu mahal 220 trilliun frens...? Bagi Mark itu tidak lagi mahal karena dia melihat sesuatu yang tidak kita lihat...
Comments