Skip to main content

Kebebasan Batin


"Lihatlah! Apa yang terbaik dalam hidup ini tersedia bagi semua orang, seperti kegembiraan, imajinasi, cinta kasih, persahabatan, dsb. Apa yang terbaik dalam hidup ini tidak terletak pada kebesaran nama, tidak juga pada jumlah harta yang dikuasai," jelas Angin Selaksa.

"Kamu benar. Tetapi mengapa banyak orang tidak bisa melihatnya?"

"Mereka sebenarnya melihatnya, hanya mereka melihatnya dari balik ketakutan mereka. Ketakutan yang sebenarnya hanya sebuah tipuan belaka karena mereka yang membuatnya sendiri."

"Aku tidak paham!"

"Manusia tumbuh menjadi dirinya dengan mengenal rasa sakit dan rasa nikmat. Keduanya dibutuhkan untuk perlindungan diri dan kelangsungan hidupnya. Kalau dia tidak mengenal rasa sakit, dia bisa saja mati dini karena tidak tahu artinya bahaya. Kalau dia tidak mengenal rasa nikmat, dia hanya akan menjadi seperti arca dingin. Hidupnya bergerak dari keinginan untuk menghindarkan rasa sakit dan menemukan kenikmatan kehidupan. Tetapi pengenalan itu baru tahap awal proses dirinya menjadi manusia. Dia harus melewati tahap awal itu dan memasuki dunia makna. Hidupnya lalu digerakkan oleh kerinduan untuk mencari makna keberadaanya di dunia. Tetapi tahap itu pun bukan yang terakhir. Kemanusiaannya memuncak pada tahap penyerahan diri pada Keberadaan yang lebih besar dari dirinya. Di tahap ini dia tidak lagi mencari, dia tidak lagi berpikir untuk mencapai sesuatu. Akan tetapi, dia menemukan apa artinya kebebasan batin, apa artinya terbuka bagi segala kemungkinan."

"Nah," lanjut Angin Selaksa, "Untuk melewati setiap tahap itu dibutuhkan keberanian luar biasa. Banyak manusia memilih berhenti pada tahap di mana dia berada dengan ketakutan bahwa tahap berikutnya akan menghancurkan bangunan diri yang telah bertahun-tahun dimilikinya. Ketakutan itu suatu tipuan karena justru pada tahap selanjutnya dia akan menjadi manusia seutuhnya."

"Barangkali sulit bagi orang untuk maju karena adanya risiko dari pertaruhannya," kata Dewabrata menanggapi.

"Risiko paling besar adalah ketidakberanian untuk mengambil risiko itu sendiri. Dengan tidak mengambil risiko, dia akan kehilangan kesempatan untuk menjadi dirinya."

"Bagaimana kalau ternyata dia memang gagal?"

"Pada tahap tertinggi jiwa manusia dia akan menemukan bahwa dalam setiap kegagalan sudah tersimpan keberhasilan, dalam setiap dosa sudah terkandung rahmat, dalam setiap derita sudah terpancar kemuliaan."

Dewabrata menunduk menyadari kedalaman kata-kata Angin Selaksa.



Comments

Popular posts from this blog

10 Pepatah Jawa Kuno Untuk Menjalani Hidup Yang Semakin Kompleks

Lihatlah ke langit. Kau tidak akan pernah melihat pelangi. Jika kau menatap kebawah ~Charlie Chaplin~ Di jaman sekarang, hidup terasa berjalan sangat cepat dan kompleks. Pekembangan teknologi yang semakin lama semakin cepat mendorong perubahan banyak hal bagi manusia dalam menjalani hidup. Di dalam pekerjaan, di dalam pendidikan, dalam komunikasi satu sama lain, dalam berbagi informasi di media sosial, dalam menjalin relasi satu sama lain baik secara nyata maupun virtual, dan sebagainya, semuanya bergerak menjadi semakin kompleks. Orang menjadi mudah hanyut dalam kerumitan berbagi informasi yang menyesatkan di media sosial. Yang lain lagi, banyak orang juga menjadi mudah cemas, khawatir, dan takut karena banyaknya kepalsuan hubungan antar manusia, penyesatan informasi, penurunan moral, penurunan cara komunikasi dan sopan santun. Pejabat dan politisi banyak yang korupsi dan menyalahgunakan wewenang. Anak-anak muda banyak membuat kerusuhan. Narkoba merajalela. Terorisme tum...

Surat Kartini Kepada Stella Zeehandelaar

“Pada awalnya Anda makan opium, tetapi pada akhirnya opium itu akan memakanmu.” ~dicuplik dari Surat Kartini Kepada Stella Zeehandelaar~ --o0o-- Untuk: Stella Zeehalendaar Japara, 25 May 1899 Saya merindukan untuk berkenalan dengan seorang “gadis modern,” gadis yang bangga, merdeka, yang merebut sympathi saya. Gadis yang bahagia dan mandiri, melangkah dengan ringan dan penuh waspada dalam kehidupannya, penuh dengan antusiasme dan perasaan yang hangat, pekerjaannya bukan hanya untuk kesejahtaraannya sendiri, tetapi untuk kebaikan seluruh umat manusia. Saya berseri-seri dengan antusiasme terhadap era baru yang telah datang, dan benar-benar dapat mengatakan bahwa dalam pikiran dan simpati saya Saya bukan milik dunia Hindia, tetapi milik saudara saudara perempuan saya yang putih yang berjuang untuk maju jauh di Barat.  Jika hukum negeri saya mengijinkan, tidak ada yang saya ingin lakukan selain memberikan diri sepenuhnya kepada usaha dan perjuan...

Maktub - Itu Sudah Tertulis

Maktub: artinya, sudah tertulis. Ini adalah salah satu misteri paradox terbesar dalam kehidupan manusia. Untuk memahaminya kita perlu memahami "sifat dasar waktu". Ada banyak misteri tersembunyi dalam konsep tentang "waktu".