Orang-orang suci itu menyimpan kejahatan dalam dirinya, jika engkau tahu...para pendosa mungkin lebih baik dari mereka, karena para pendosa berani menyatakan kejahatan-kejahatannya secara terbuka untuk diketahui banyak orang. Orang-orang suci itu begitu sempurna menyembunyikan kejahatan-kejahatannya.
Orang-orang yang rajin beribadah itu juga menyimpan borok-borok kebohongan-kebohongan, jika engkau tahu...para pembohong bahkan lebih baik dari mereka. Para pembohong tidak malu menyatakan diri mereka di dalam kelompok para pembohong. Sementara orang-orang yang rajin pergi sembahyang itu melakukan ibadahnya untuk menaikkan nilai kepribadian mereka di depan umum. Berkata-kata tentang kebaikan. Meneriakkan kejujuran. Anti kebohongan. Tetapi betapa parah penyakit kepribadian nya yang di sembunyikannya jauh di dalam hatinya. Betapa lihainya mereka menyimpan kebohongan-kebohongan.Bila dua orang yang baru selesai memadamkan api kebakaran, salah satunya wajahnya hitam karena asap yang menempel di wajahnya, dan salah satu yang lain masih berwajah bersih, kemudian mereka saling melihat wajah satu sama lain, siapakah yang akan mengatakan, "wajahmu kotor, maka cucilah dulu wajahmu?" Orang yang berwajah kotor atau yang berwajah bersih?
Benarlah kata-kata suci oleh orang suci itu 2000 tahun yang lalu, "Jangan menghakimi, supaya engkau tidak dihakimi". Karena tidak seorang pun luput dari mata malaikat betapapun dalamnya para orang suci, para orang yang rajin beribadah, menyembunyikan kejahatan-kejahatannya dalam hatinya. Jikalau engkau tidak menghakimi, kamu pun tidak akan dihakimi, meskipun betapa besarnya kejahatan-kejahatanmu.
Antara orang suci dan pendosa, siapakah yang cenderung menghakimi?
Comments