Skip to main content

Realitas Imajiner vs Bilangan Imajiner


Humaniora: - ada realitas 'imajiner' yang bernama Tuhan.
Eksata (matematika): - ada bilangan imajiner yang disebut i. (i = akar (-1))
Keduanya adalah alat bantu yang efektif untuk memecahkan masalah-masalah yang tak terpecahkan oleh manusia dalam disiplin ilmunya masing-masing. Tetapi pada saat yang bersamaan membuat masalah-masalah baru terhadap hal-hal yang sudah bisa dipecahkan manusia secara normal...?!?

Realitas Imajiner:

"Pada hari minggu sang pendeta asik bercerita tentang kasih Tuhan kepada umat-Nya. Tuhan pasti selalu memberikan berbagai macam bantuan kepada umat-Nya bahkan berupa mukjizat bagi mereka yang percaya dan beriman kepada-Nya, kata sang pendeta. Ketika sang pendeta sedang berapi-api berkotbah, tiba-tiba muncul banjir besar yang disebabkan bendungan yang jebol dan disertai hujan deras.

Segera setelah itu tim SAR desa segera mengumumkan evakuasi darurat. Semua umat di dalam gereja akhirnya dievakuasi menggunakan perahu karet. Hanya tinggal pendeta itu saja yang tetap tinggal di gereja dan tidak mau dievakuasi karena sangat percaya bahwa Tuhan akan hadir dan menolong. Sang pendeta menolak naik perahu karet yang menghampirinya.

Ketika banjir semakin tinggi dan tidak terjadi apa-apa dengan sang pendeta, sang pendeta akhirnya naik ke atas altar dan tetap berdoa memohon pertolongan kepada Tuhan. Sekali lagi tim SAR datang kepadanya dengan perahu karet dan mengingatkan bahwa banjir akan semakin tinggi dan demi keselamatan pendeta harus dievakuasi. Sang pendeta tetap bersikeras menolak tim SAR dan perahu karetnya, dan memilih tetap tinggal di gereja dan berdoa memohon pertolongan Tuhan. Doanya semakin keras dan tetap tidak terjadi apa-apa.

Karena ketinggian air semakin meningkat, sang pendeta kini tidak bisa lagi tinggal di atas altar. Kemudian dia memanjat atap gereja dan berdoa dari atap gereja. Sekali lagi perahu karet datang untuk menolong dan kini disertai bujuk rayu supaya sang pendeta mau dievakuasi karena air semakin tinggi dan karena tidak ada lagi tempat yang lebih tinggi untuk berlindung.

Untuk yang terakhir kalinya, karena percaya bahwa imannya yang kuat kepada Tuhan dan disertai rasa malu kepada umatnya bahwa ia sangat percaya kepada Tuhan dan sudah berapi-api berkotbah tentang bantuan Tuhan kepada umat-Nya yang beriman, akhirnya ia menolak bantuan tim untuk mengevakuasi dirinya.

Akhirnya air semakin tinggi dan sang pendeta meninggal ditelan banjir. Setelah di surga, dia ketemu Tuhan dan para malaikat. Dengan sangat menyesal dan sedikit marah, dia protes kepada Tuhan dan bertanya,"Tuhan, kenapa ketika datang bencana banjir dan saya sudah berdoa kepada-Mu dan memohon bantuan-Mu, Engkau tidak kunjung datang membantuku?"

Kata Tuhan, "Aku tidak membantumu? Jangan bodoh! Bukankah aku sudah tiga kali mengirim perahu karet kepadamu tetapi engkau selalu menolak?".

o0o
Kekacauan dalam memahami cara kerja realitas imajiner dan mengimplementasikan secara membabi buta dalam kehidupan manusia akan menghancurkan kehidupan manusia itu sendiri...?!?
o0o

Bilangan Imajiner:

1 + 1 = 0 ?
Asumsi:
i = sqrt(-1)   --> sqrt = akar kuadrat
sqrt(ab) = sqrt(a) x sqrt(b)

1 + 1 = 1 + sqrt(1)     
= 1 + sqrt[(-1)(-1)]
= 1 + sqrt(-1) x sqrt(-1)
= 1 + i x i
= 1 + i^2
= 1 + (-1)
= 1 - 1
= 0

o0o

Tidak memahami dengan baik tentang bilangan imajiner dan menerapkan dalam formula-formula matematika secara sembarangan akan merusak formula-formula matematika itu sendiri...?!?

o0o

Hati-hati dalam memahami dan mengimplementasikan sesuatu yamg imajiner dalam kehidupan sehari-hari...!?!

Comments

Popular posts from this blog

10 Pepatah Jawa Kuno Untuk Menjalani Hidup Yang Semakin Kompleks

Lihatlah ke langit. Kau tidak akan pernah melihat pelangi. Jika kau menatap kebawah ~Charlie Chaplin~ Di jaman sekarang, hidup terasa berjalan sangat cepat dan kompleks. Pekembangan teknologi yang semakin lama semakin cepat mendorong perubahan banyak hal bagi manusia dalam menjalani hidup. Di dalam pekerjaan, di dalam pendidikan, dalam komunikasi satu sama lain, dalam berbagi informasi di media sosial, dalam menjalin relasi satu sama lain baik secara nyata maupun virtual, dan sebagainya, semuanya bergerak menjadi semakin kompleks. Orang menjadi mudah hanyut dalam kerumitan berbagi informasi yang menyesatkan di media sosial. Yang lain lagi, banyak orang juga menjadi mudah cemas, khawatir, dan takut karena banyaknya kepalsuan hubungan antar manusia, penyesatan informasi, penurunan moral, penurunan cara komunikasi dan sopan santun. Pejabat dan politisi banyak yang korupsi dan menyalahgunakan wewenang. Anak-anak muda banyak membuat kerusuhan. Narkoba merajalela. Terorisme tum...

Surat Kartini Kepada Stella Zeehandelaar

“Pada awalnya Anda makan opium, tetapi pada akhirnya opium itu akan memakanmu.” ~dicuplik dari Surat Kartini Kepada Stella Zeehandelaar~ --o0o-- Untuk: Stella Zeehalendaar Japara, 25 May 1899 Saya merindukan untuk berkenalan dengan seorang “gadis modern,” gadis yang bangga, merdeka, yang merebut sympathi saya. Gadis yang bahagia dan mandiri, melangkah dengan ringan dan penuh waspada dalam kehidupannya, penuh dengan antusiasme dan perasaan yang hangat, pekerjaannya bukan hanya untuk kesejahtaraannya sendiri, tetapi untuk kebaikan seluruh umat manusia. Saya berseri-seri dengan antusiasme terhadap era baru yang telah datang, dan benar-benar dapat mengatakan bahwa dalam pikiran dan simpati saya Saya bukan milik dunia Hindia, tetapi milik saudara saudara perempuan saya yang putih yang berjuang untuk maju jauh di Barat.  Jika hukum negeri saya mengijinkan, tidak ada yang saya ingin lakukan selain memberikan diri sepenuhnya kepada usaha dan perjuan...

Maktub - Itu Sudah Tertulis

Maktub: artinya, sudah tertulis. Ini adalah salah satu misteri paradox terbesar dalam kehidupan manusia. Untuk memahaminya kita perlu memahami "sifat dasar waktu". Ada banyak misteri tersembunyi dalam konsep tentang "waktu".