Ada satu jenis godaan yang sangat kuat menyerang hampir semua jenis karakter dan kondisi manusia. Entah itu orang kaya, entah itu orang cendekia, orang yang sedang berkuasa, atau sebaliknya, entah itu orang miskin, orang bodoh, orang biasa, bahkan orang jujur, orang yang banyak derma, orang yang rajin berdoa, tidak bisa terhindar dari serangan mematikan ini.
Virus penggoda yang mematikan ini adalah: KESOMBONGAN!
Orang kaya, cendekia, dan orang yang sedang berkuasa sangat mudah terserang virus ini. Begitu pula sebaliknya orang miskin, bodoh, ataupun orang yang biasa-biasa juga sama sulitnya untuk terhindar darinya. Bahkan orang yang rajin berdoa, rajin berderma, jujur, pun tidak mudah mengelak apabila dia datang. Dia datang seperti angin topan. Tidak diundang, datang mendadak dan kapan pun dia ingin datang dia akan datang dan membawa kekuatan yang jauh melampui daya tahan kekuatan manusia.
Bila orang mulai berkata-kata tentang doa-doanya, tentang derma-dermanya, tentang sikap jujurnya, hati-hatilah virus penggoda ini mulai bekerja. Virus ini bisa dilahirkan dari berbagai macam kebaikan-kebaikan itu sendiri. Kebaikan yang dihasilkan oleh doa-doa, derma-derma, atau kejujuran tidak akan bisa mengalahkan daya rusak KESOMBONGAN yang dihasilkan dari kebaikan-kebaikan.
Virus penggoda yang mematikan ini kekuatannya setara dengan kekuatan godaan bidadari terhadap brahmana yang sedang bertapa. Berapakah jumlah brahmana yang sanggup bertahan dari bertapanya bila bidadari datang dengan semerbak harum kahyangan dan gemulai lembut tarian surgawinya?
Hanya ada satu jenis obat yang bisa digunakan untuk menangkal godaan ini. Sayangnya obat penangkal ini susah untuk didapatkan, diproduksi, apalagi diberikan dan ditularkan. Bisa diduga bahwa jumlah orang yang berhasil mendapatkannya sangat sedikit. Tidak lebih dari 10% dari populasi umat manusia. Penangkal ini adalah KERENDAHAN-HATI.
Berebutlah mendapatkannya atau memproduksinya setiap hari supaya tidak terlanjur punah oleh alam. Karena jumlahnya semakin mendekati kepunahan.
Tidak heran bila orang itu pernah berkata, "lebih sulit seekor unta masuk ke lubang jarum daripada manusia memasuki kerajaan surga".
Tidak heran bila orang itu pernah berkata, "lebih sulit seekor unta masuk ke lubang jarum daripada manusia memasuki kerajaan surga".
Comments