Skip to main content

Tentang Tragedi


Elia tersentak bangun dan menengadah ke langit. Itu dia kisah yang mati-matian berusaha dingat-ingatnya.
Dahulu kala, ketika Yakub mendirikan kemah dalam perjalanannya, seseorang memasuki kemahnya pada malam hari dan bergulat dengannya hingga dini hari. Yakub melayani pergulatan itu, meski dia tahu yang dilawannya itu Tuhan sendiri. Paginya dia tetap belum bisa dikalahkan; pergulatan itu baru berhenti setelah Tuhan setuju untuk memberkatinya.
Kisah ini diceritakan turun-temurun agar orang-orang tidak lupa: kadang-kadang kita perlu bergulat dengan Tuhan.


Setiap orang pasti pernah mengalami tragedi dalam hidupnya; entah tragedi berupa kehancuran kotanya, kematian anak lelakinya, tuduhan yang tidak terbukti, penyakit yang membuatnya lumpuh selama-lamanya.

Pada saat itu berarti Tuhan menantangnya untuk mengkonfrontasi dia dengan pertanyaan-Nya:"Mengapa engkau mempertahankan mati-matian hidupmu yang begitu singkat dan penuh penderitaan? Apa artinya perjuanganmu itu?"

Orang yang tidak tahu mesti menjawab apa atas pertanyaan ini akan menyerah, tapi orang yang berusaha mencari makna hidupnya, dan merasa Tuhan telah bertindak tidak adil padanya, akan menantang takdirnya sendiri dengan berani. Pada saat itulah api dari langit akan turun menyambarnya -- tapi bukan api yang membunuh, melainkan api yang meruntuhkan tembok-tembok lama dan menyingkapkan pada setiap manusia potensi-potensinya yang sejati. Orang-orang pengecut tidak pernah berani membiarkan hati mereka dibakar api ini; mereka tidak ingin ada perubahan, mereka ingin segala sesuatunya tetap sama, sehingga mereka bisa terus hidup seperti biasa dan berpikir dalam pola yang biasanya juga. Sementara itu, orang-orang pemberani membakar segala yang sudah lama dan meninggalkan segala-galanya -- meski harus membayar mahal dengan menanggung penderitaan batin -- termasuk Tuhan, dan meneruskan langkah ke depan.

"Orang-orang pemberani selalu keras kepala."

Dan di atas sana, Tuhan pun tersenyum puas, sebab inilah yang Dia kehendaki; Dia ingin setiap orang memikul sendiri tanggung jawab atas hidupnya. Sebab dalam analisis akhir nanti, bukankah Dia telah memberikan anugerah terbesar kepada anak-anak-Nya: kemampuan untuk memilih dan menentukan tindakan-tindakan mereka.

Hanya orang-orang yang memiliki api suci ini di hati mereka berani menantang Tuhan. Dan hanya mereka yang tahu jalan untuk kembali menuju kasih-Nya, sebab mereka mengerti bahwa tragedi bukanlah hukuman, melainkan tantangan.

~Gunung Kelima~

Comments

Popular posts from this blog

10 Pepatah Jawa Kuno Untuk Menjalani Hidup Yang Semakin Kompleks

Lihatlah ke langit. Kau tidak akan pernah melihat pelangi. Jika kau menatap kebawah ~Charlie Chaplin~ Di jaman sekarang, hidup terasa berjalan sangat cepat dan kompleks. Pekembangan teknologi yang semakin lama semakin cepat mendorong perubahan banyak hal bagi manusia dalam menjalani hidup. Di dalam pekerjaan, di dalam pendidikan, dalam komunikasi satu sama lain, dalam berbagi informasi di media sosial, dalam menjalin relasi satu sama lain baik secara nyata maupun virtual, dan sebagainya, semuanya bergerak menjadi semakin kompleks. Orang menjadi mudah hanyut dalam kerumitan berbagi informasi yang menyesatkan di media sosial. Yang lain lagi, banyak orang juga menjadi mudah cemas, khawatir, dan takut karena banyaknya kepalsuan hubungan antar manusia, penyesatan informasi, penurunan moral, penurunan cara komunikasi dan sopan santun. Pejabat dan politisi banyak yang korupsi dan menyalahgunakan wewenang. Anak-anak muda banyak membuat kerusuhan. Narkoba merajalela. Terorisme tum...

Surat Kartini Kepada Stella Zeehandelaar

“Pada awalnya Anda makan opium, tetapi pada akhirnya opium itu akan memakanmu.” ~dicuplik dari Surat Kartini Kepada Stella Zeehandelaar~ --o0o-- Untuk: Stella Zeehalendaar Japara, 25 May 1899 Saya merindukan untuk berkenalan dengan seorang “gadis modern,” gadis yang bangga, merdeka, yang merebut sympathi saya. Gadis yang bahagia dan mandiri, melangkah dengan ringan dan penuh waspada dalam kehidupannya, penuh dengan antusiasme dan perasaan yang hangat, pekerjaannya bukan hanya untuk kesejahtaraannya sendiri, tetapi untuk kebaikan seluruh umat manusia. Saya berseri-seri dengan antusiasme terhadap era baru yang telah datang, dan benar-benar dapat mengatakan bahwa dalam pikiran dan simpati saya Saya bukan milik dunia Hindia, tetapi milik saudara saudara perempuan saya yang putih yang berjuang untuk maju jauh di Barat.  Jika hukum negeri saya mengijinkan, tidak ada yang saya ingin lakukan selain memberikan diri sepenuhnya kepada usaha dan perjuan...

Maktub - Itu Sudah Tertulis

Maktub: artinya, sudah tertulis. Ini adalah salah satu misteri paradox terbesar dalam kehidupan manusia. Untuk memahaminya kita perlu memahami "sifat dasar waktu". Ada banyak misteri tersembunyi dalam konsep tentang "waktu".