Di Jakarta, kalau hujan deras sedikit pasti banjir di mana-mana. Itu kalau hujan yang hanya terjadi di musim penghujan. Yang berarti, paling tidak periodenya 6 bulan sekali. Akan ada macet dimana-mana karena banyaknya genangan lokasi banjir. Dan tunggu! Itu banjir air. Yang terjadi setiap hari ketika tanpa hujan? Tetap saja macet. Di mana-mana macet. Bukan karena banjir air. Tetapi banjir kendaraan. Banjir manusia. That ‘s Jakarta!
Ketika saya ngobrol dengan orang dari London, saya bertanya, bagaimana dengan London? Apakah lebih nyaman dari Jakarta? It’s the same! Di sana juga macet. Again, banjir kendaraan. Banjir manusia.Di china ada eksperimen mobil, tepatnya bus yang bodinya sangat tinggi dan di bagian bawah kosong membentuk terowongan. Konon supaya kendaraan bisa lewat di bawah bus tersebut. Jadi bus mengangkut banyak orang, dan kendaraan-kendaraan bisa tetap lewat di bawahnya. Cukup jenius dan efisien namun terlalu berbahaya. Tetapi itulah usaha-usaha manusia untuk mengatasi kemacetan. Again, banjir kendaraan. Banjir manusia. Jangan-jangan banjir kendaraan dan banjir manusia ini lebih berbahaya daripada banjir air. Coba yang tertarik iseng untuk membanding-bandingkan bisa dianalisa lebih dalam akibat-akibat kerugian yang diakibatkan antara banjir air versus banjir kendaraan dan banjir manusia.
Banjir manusia kelihatannya mulai memenuhi bumi ini. 6.7 milyar penduduk bumi menurut data terakhir bank dunia! Itu banjir di dunia nyata. Pusing? Biarlah para pemegang kekuasaan yang membuat solusinya. Solusi dari rakyat jelata tidak akan terdengar. Jadi jangan coba-coba membuat usulan solusi. Meskipun usulan dari para pakar rakyat jelata itu bagus dan jenius, tidak akan laku. Solusi dari pemegang kekuasaan yang jauh dari jenius yang selalu diterapkan. Dan gagal!
Di dunia maya? Serupa tapi tak sama. Banjir informasi. Banjir koneksi. Maksud saya banjir pergaulan, banjir pertemanan, banjir persaudaraan, dan jenis banjir-banjir yang lain. Termasuk banjir kebingungan. (Katanya ada juga yang mengalami banjir uang)
Dulu di dunia nyata, ada teka-teki dikalangan penggemar numerologi dan dunia nujum yang melihat angka dan mimpi untuk meramal sesuatu, apakah sesuatu yang terdiri dari tiga huruf, bila kecil bermanfaat dan kalau besar berbahaya? Anda tahu jawabnya? Here is the answer: Api dan Air. Api dan air kalau kecil bermanfaat. Bisa untuk memasak, untuk mandi, minum, dsb. Kalau besar? Bisa kebakaran. Kebanjiran. We call it ‘disaster’!
Kembali ke dunia maya. Di dunia maya, hampir mirip. Informasi kalau pas akan bermanfaat. Kalau terlalu banyak akan berbalik menjadi ke-tidakproduktif-an. So, be wise young men! Banjir informasi di internet seringkali menyebabkan orang menghabiskan waktu untuk mencari-mencari-dan terus mencari! Google search engine membuktikan dirinya sebagai situs paling banyak diakses oleh para netizen (penduduk internet). Setelah itu masih akan sibuk untuk memilah-milah informasi. Is this making you more clever or stupid, more productive or unproductive? Bagi para pekerja seni yang mencari ide di internet, seringkali tidak bisa berhenti mencari ide. Akhirnya tidak pernah implementasi apapun. Bagi para mahasiswa yang sibuk mencari-cari referensi untuk tugas akhirnya selalu mencari-cari informasi dan akhirnya disibukkan dengan pemilahan-pemilahan informasi yang telah didapatkan. Akhirnya lulusnya terlambat karena tidak pernah selesai mengerjakan tugas akhirnya. Banjir informasi pun pada akhirnya bisa menyebakan disaster.
Rupanya baik di dunia nyata dan maya sama-sama berlaku ‘javanesse’s old proverb’: segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik.
Fortunately, banjir di dunia maya bisa kita atasi sendiri. Tidak perlu bantuan pemegang kekuasaan. Tidak ada ketergantungan dengan orang lain. Just be wise! Wise bisa diartikan bermacam-macam dalam level implementasinya. Intinya adalah kembalilah ke filosofi-filosofi dasarnya. Tanyakan pada diri sendiri ‘tentang tujuannya’, tanyakan apakah manfaatnya? Fungsinya? kegunaannya? pertanyaan-pertanyaan itu akan membantu kita untuk tidak terlepas dari filosofi-filosofi dasar dalam mengatasi kebanjiran informasi. Termasuk juga di dalam social networking.
Last but not least, Bagi para mahasiswa, pelajar, guru, dosen, peneliti, dan para pencari informasi yang lain, bila anda memiliki pekerjaan atau tugas yang menyebabkan anda mencari informasi di internet dan mengalami kebanjiran informasi (atau kebanjiran input) then the rule is simple: Just get it done! Don’t get it perfect! Anda ingin pekerjaan anda selesai bukan? Tidak perlu menunggu sempurna, lakukan saja!
Ketika saya ngobrol dengan orang dari London, saya bertanya, bagaimana dengan London? Apakah lebih nyaman dari Jakarta? It’s the same! Di sana juga macet. Again, banjir kendaraan. Banjir manusia.Di china ada eksperimen mobil, tepatnya bus yang bodinya sangat tinggi dan di bagian bawah kosong membentuk terowongan. Konon supaya kendaraan bisa lewat di bawah bus tersebut. Jadi bus mengangkut banyak orang, dan kendaraan-kendaraan bisa tetap lewat di bawahnya. Cukup jenius dan efisien namun terlalu berbahaya. Tetapi itulah usaha-usaha manusia untuk mengatasi kemacetan. Again, banjir kendaraan. Banjir manusia. Jangan-jangan banjir kendaraan dan banjir manusia ini lebih berbahaya daripada banjir air. Coba yang tertarik iseng untuk membanding-bandingkan bisa dianalisa lebih dalam akibat-akibat kerugian yang diakibatkan antara banjir air versus banjir kendaraan dan banjir manusia.
Banjir manusia kelihatannya mulai memenuhi bumi ini. 6.7 milyar penduduk bumi menurut data terakhir bank dunia! Itu banjir di dunia nyata. Pusing? Biarlah para pemegang kekuasaan yang membuat solusinya. Solusi dari rakyat jelata tidak akan terdengar. Jadi jangan coba-coba membuat usulan solusi. Meskipun usulan dari para pakar rakyat jelata itu bagus dan jenius, tidak akan laku. Solusi dari pemegang kekuasaan yang jauh dari jenius yang selalu diterapkan. Dan gagal!
Di dunia maya? Serupa tapi tak sama. Banjir informasi. Banjir koneksi. Maksud saya banjir pergaulan, banjir pertemanan, banjir persaudaraan, dan jenis banjir-banjir yang lain. Termasuk banjir kebingungan. (Katanya ada juga yang mengalami banjir uang)
Dulu di dunia nyata, ada teka-teki dikalangan penggemar numerologi dan dunia nujum yang melihat angka dan mimpi untuk meramal sesuatu, apakah sesuatu yang terdiri dari tiga huruf, bila kecil bermanfaat dan kalau besar berbahaya? Anda tahu jawabnya? Here is the answer: Api dan Air. Api dan air kalau kecil bermanfaat. Bisa untuk memasak, untuk mandi, minum, dsb. Kalau besar? Bisa kebakaran. Kebanjiran. We call it ‘disaster’!
Kembali ke dunia maya. Di dunia maya, hampir mirip. Informasi kalau pas akan bermanfaat. Kalau terlalu banyak akan berbalik menjadi ke-tidakproduktif-an. So, be wise young men! Banjir informasi di internet seringkali menyebabkan orang menghabiskan waktu untuk mencari-mencari-dan terus mencari! Google search engine membuktikan dirinya sebagai situs paling banyak diakses oleh para netizen (penduduk internet). Setelah itu masih akan sibuk untuk memilah-milah informasi. Is this making you more clever or stupid, more productive or unproductive? Bagi para pekerja seni yang mencari ide di internet, seringkali tidak bisa berhenti mencari ide. Akhirnya tidak pernah implementasi apapun. Bagi para mahasiswa yang sibuk mencari-cari referensi untuk tugas akhirnya selalu mencari-cari informasi dan akhirnya disibukkan dengan pemilahan-pemilahan informasi yang telah didapatkan. Akhirnya lulusnya terlambat karena tidak pernah selesai mengerjakan tugas akhirnya. Banjir informasi pun pada akhirnya bisa menyebakan disaster.
Rupanya baik di dunia nyata dan maya sama-sama berlaku ‘javanesse’s old proverb’: segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik.
Fortunately, banjir di dunia maya bisa kita atasi sendiri. Tidak perlu bantuan pemegang kekuasaan. Tidak ada ketergantungan dengan orang lain. Just be wise! Wise bisa diartikan bermacam-macam dalam level implementasinya. Intinya adalah kembalilah ke filosofi-filosofi dasarnya. Tanyakan pada diri sendiri ‘tentang tujuannya’, tanyakan apakah manfaatnya? Fungsinya? kegunaannya? pertanyaan-pertanyaan itu akan membantu kita untuk tidak terlepas dari filosofi-filosofi dasar dalam mengatasi kebanjiran informasi. Termasuk juga di dalam social networking.
Last but not least, Bagi para mahasiswa, pelajar, guru, dosen, peneliti, dan para pencari informasi yang lain, bila anda memiliki pekerjaan atau tugas yang menyebabkan anda mencari informasi di internet dan mengalami kebanjiran informasi (atau kebanjiran input) then the rule is simple: Just get it done! Don’t get it perfect! Anda ingin pekerjaan anda selesai bukan? Tidak perlu menunggu sempurna, lakukan saja!
Comments