Tentang Martabat Seorang Pria

Roda berputar, kadang kita di atas, kadang di bawah. Martabat seorang pria tidak dinilai berdasarkan berapa orang yang ada di sekelilingnya saat ia berada di puncak kesuksesan, melainkan berdasarkan kemampuannya untuk tidak melupakan orang-orang yang menolongnya saat ia susah. Tidak masalah apakah tangan-tangan penolong itu berlumur darah atau keringat: kalau kau sedang tergantung di ujung tebing curam, kau takkan peduli siapa yang menyelamatkanmu.

Rasa berterimakasih itu penting; takkan ada yang bisa sukses jika melupakan orang-orang yang membantunya saat susah. Bukan berarti kau harus terus-menerus memikirkan siapa yang menolong dan siapa yang ditolong. Mata Tuhan selalu mengawasi putra-putri-Nya dan Dia hanya memberi imbalan pada orang-orang yang memanfaatkan berkat-berkat yang telah diberikan-Nya dengan baik.

Comments

Popular posts from this blog

10 Pepatah Jawa Kuno Untuk Menjalani Hidup Yang Semakin Kompleks

Kumohon Ya Tuhan MB 218