Skip to main content

Alkisah Kebebasan dan Cinta

Alkisah, dulu ada seekor burung jantan yang tampan. Dia punya sepasang sayap yang indah dan tubuhnya berhias bulu beraneka warna yang halus mengilat. Pendeknya, dia diciptakan untuk terbang bebas di langit biru dan memberi rasa bahagia pada semua makhluk yang memandanginya.

Pada suatu hari, seorang perempuan melihat burung itu dan langsung jatuh hati padanya. Mulutnya menganga penuh kekaguman saat memandangi burung itu terbang membelah langit, jantungnya berdegup kencang, matanya berbinar-binar pebuh harap. Dia meminta burung itu membawanya terbang, dan keduanya menari dengan serasi di angkasa. Dia sungguh mengagumi dan memuja burung itu.

Sempat terlintas di benak perempuan itu: Mungkin burung itu ingin berkelana ke puncak-puncak gunung yang jauh! Seketika hatinya risau dan cemas, khawatir hatinya tak mungkin jatuh cinta kepada burung lain. Dan dia merasa sungguh iri, mengapa dia tak bisa terbang bebas sebagaimana burung pujaannya itu.
Dan dia merasa sangat kesepian.
Lalu dia berpikir: "Akan kubuat sebuah jebakan. Jika burung itu muncul lagi, dia akan terjebak dan tak bisa pergi lagi."

Si burung yang ternyata juga jatuh cinta kepada perempuan itu datang keesokan harinya, terpikat masuk ke dalam jebakan, dan akhirnya dikurung oleh perempuan itu.

Dengan puas hati perempuan itu memandangi burung pujaannya setiap hari. Akhirnya dia mendapatkan objek tempat dia menumpahkan segala luapan nafsunya, dan tak lupa dia memamerkan burung itu kepada teman-temannya yang tak henti-hentinya memuji: "Kini kau telah mendapatkan segala sesuatu yang kauinginkan."

Namun kini terjadi perubahan yang aneh: karena burung itu telah mutlak dikuasainya dan dia tak lagi perlu merayu dan memikatnya lagi, akhirnya dia ta lagi tertarik kepadanya. Dan si burung yang tak kuasa terbang dan mengungkapkan makna hidupnya yang sejati mulai merana; bulunya yang indah mengilat berubah kusam, dan makhluk penuh pesona itu berubah menjadi buruk rupa, dan perempuan itu semakin tak menghiraukan dia, kecuali memberinya makan dan minum serta membersihkan kandangnya.

Pada suatu hari burung yang merana itu mati. Perempuan itu sangat bersedih, dan setiap hari menghabiskan waktunya untuk mengenang si burung. Tapi dia tak lagi hirau pada kandang burung itu-dia hanya teringat saat pertama kali melihat si burung yang mengepakkan sayapnya dengan penuh keyakinan diri di sela-sela awan.
Seandainya dia bisa bercermin pada kalbunya yang paling dalam, dia akan insyaf bahwa pesona terbesar makhluk berbulu itu adalah kebebasannya, keperkasaan kepak sayapnya, dan bukan sosoknya yang rupawan.

Tanpa kehadiran burung itu, hidupnya berubah hampa dan sepi makna, hingga suatu saat datang Maut menjemputnya. "Mengapa kau datang kemari?" tanya perempuan itu. "Kujelang dirimu agar kau dapat kembali terbang bersamanya ke langit," jawab Maut. "Kalau saja dulu kaubiarkan dia bebas datang dan pergi, tentu akan semakin besar cinta dan kekagumanmu padanya; dan aku tak perlu datang untuk membawamu kepadanya."

~Buku harian Maria, Eleven Minutes, Paulo Coelho~

Comments

Popular posts from this blog

10 Pepatah Jawa Kuno Untuk Menjalani Hidup Yang Semakin Kompleks

Lihatlah ke langit. Kau tidak akan pernah melihat pelangi. Jika kau menatap kebawah ~Charlie Chaplin~ Di jaman sekarang, hidup terasa berjalan sangat cepat dan kompleks. Pekembangan teknologi yang semakin lama semakin cepat mendorong perubahan banyak hal bagi manusia dalam menjalani hidup. Di dalam pekerjaan, di dalam pendidikan, dalam komunikasi satu sama lain, dalam berbagi informasi di media sosial, dalam menjalin relasi satu sama lain baik secara nyata maupun virtual, dan sebagainya, semuanya bergerak menjadi semakin kompleks. Orang menjadi mudah hanyut dalam kerumitan berbagi informasi yang menyesatkan di media sosial. Yang lain lagi, banyak orang juga menjadi mudah cemas, khawatir, dan takut karena banyaknya kepalsuan hubungan antar manusia, penyesatan informasi, penurunan moral, penurunan cara komunikasi dan sopan santun. Pejabat dan politisi banyak yang korupsi dan menyalahgunakan wewenang. Anak-anak muda banyak membuat kerusuhan. Narkoba merajalela. Terorisme tum...

Surat Kartini Kepada Stella Zeehandelaar

“Pada awalnya Anda makan opium, tetapi pada akhirnya opium itu akan memakanmu.” ~dicuplik dari Surat Kartini Kepada Stella Zeehandelaar~ --o0o-- Untuk: Stella Zeehalendaar Japara, 25 May 1899 Saya merindukan untuk berkenalan dengan seorang “gadis modern,” gadis yang bangga, merdeka, yang merebut sympathi saya. Gadis yang bahagia dan mandiri, melangkah dengan ringan dan penuh waspada dalam kehidupannya, penuh dengan antusiasme dan perasaan yang hangat, pekerjaannya bukan hanya untuk kesejahtaraannya sendiri, tetapi untuk kebaikan seluruh umat manusia. Saya berseri-seri dengan antusiasme terhadap era baru yang telah datang, dan benar-benar dapat mengatakan bahwa dalam pikiran dan simpati saya Saya bukan milik dunia Hindia, tetapi milik saudara saudara perempuan saya yang putih yang berjuang untuk maju jauh di Barat.  Jika hukum negeri saya mengijinkan, tidak ada yang saya ingin lakukan selain memberikan diri sepenuhnya kepada usaha dan perjuan...

Maktub - Itu Sudah Tertulis

Maktub: artinya, sudah tertulis. Ini adalah salah satu misteri paradox terbesar dalam kehidupan manusia. Untuk memahaminya kita perlu memahami "sifat dasar waktu". Ada banyak misteri tersembunyi dalam konsep tentang "waktu".